
Rumah sudah kelihatan sepi tinggal aku dan ibu yang ada dirumah, setiap harinya. Aku menuju ke ruang makan untuk sarapan, tapi hari in tidak ada nasi atau roti yang biasanya disediakan oleh ibuku.
Kemana ibu ini, padahal perutku sudah sangat lapar sekali. Aku pergi ke dapur, tapi ibu tak ada di sana, akhirnya ku putuskan untuk mencarinya di bilik.
Pintu bilik sedikit terbuka saat aku sampai disana. Dan jantungku tiba-tiba berdebar-debar saat dari sela-sela pintu kulihat sosok tubuh mulus, tanpa sehelai baju sedang berdiri di depan cermin.
Ibuku sedang asyik mengamati tubuhnya, sesekali ibu memutar badannya dan kedua tangannya sesekali meremas kedua p4yud4ranya yang dulu sering ku hisap saat masih kecil dan meraba pinggangnya yang kecil.
Umur ibuku yang baru 34 tahun tak menghalangi kekagumanku pada kemulusan dan keseksian tubuh Ibu.
Lama kelamaan aku jadi terangsang melihat tubuh telanjang Ibuku tersebut. Berkali-kali aku menelan air liur melihat pantat ibu yang kelihatan masih padat dan bulat, dan tanpa sedar tubuhku terkena pintu bilik sehingga bunyi pintu yang terbuka mengejutkan ibu aku sendiri.
Ibu memandangku sambil melutut karena merasa malu melihat anaknya sedang melihatnya bertelanjang bulat, tapi anehnya aku tak merasa takut atau malu.
Aku malah menikmati pemandangan di depanku, tubuh putih mulus dengan buah dada yang bulat dan K3M4LU4N yang penuh dengan rambut hitam.
“Ryan, sejak bila.. kamu di situ?!” tanya Ibuku sambil menahan amarah.
Aku hanya tersenyum kecil, karena melihat ibuku yang tiba-tiba bangun dan memegang pinggangnya dan tidak menutupi K3M4LU4N maupun buah dadanya.
“Salah Ibu sendiri tidak menutup pintu, atau ibu sengaja supaya Ryan mengintip..”kataku sambil mendekati ibu.
Tiba-tiba tangan kanan ibu melayang hendak menampar pipiku, tapi aku lebih cepat dan menangkap tangan Ibu.
Dengan gerakan cepat tubuh ibu sudah berada dalam pelukanku, kini aku dapat merasakan harum dan mulusnya tubuh ibuku sendiri. Ibuku meronta dan mencoba melepaskan diri.
Namun kedua tanganku cukup kuat untuk menahan tubuh ibuku dalam pelukanku.
“Ryan.., lepaskan!! Aku Ibumu ..jangan lakukan ini kepada Ibu, nak..!”
Aku tak peduli lagi, leher ibu yang jenjang jadi sasaran mulutku. Pipinya juga tak luput dari ciuman bertubi-tubi dan penuh nafsu dari mulutku.
Ibuku terus meronta tiada henti dan membuat kami terjatuh ke tempat tidur, kesempatan ini kugunakan untuk menindih tubuh ibuku dan membuka baju yang kupakai.
Tangan kananku memegangi kedua tangannya, tangan kiriku mencoba membuka seluar pendekku.
Untung aku tidak memakai seluar dalam, hingga dalam sekejap aku sudah telanjang bulat seperti ibuku.
Tanpa pemanasan lebih lanjut aku mencoba mencari lubang K3M4LU4N ibu dan memasukkan KTLku ke dalam m3m3knya, tapi posisi ibu yang meniarap menyulitkanku untuk dapat memasukkan KTLku ke lubang V4G1NA ibu.
Apalagi ibu tak henti-hentinya meronta dan mencoba mendorong tubuhku. Akhirnya tubuh ibu sedikit kumiringkan dan dengan bantuan tangan kiriku yang bebas, KTLku dapat menemukan K3M4LU4N Ibuku.
Aku kembali menusuk K3M4LU4N ibu yang seret karena tidak begitu basah dan KTLku yang besar.
Tapi aku tidak putus asa, dengan sedikit usaha dan terus memaksa akhirnya KTLku bisa masuk seluruhnya ke m3m3k Ibuku.
“..Aghh….!!” Ibu berseru sedikit sakit karena KTLku yang memaksa masuk.
“..Ryan.. tolong.. berhenti.. aku Ibumu..!!” Aku diam saja karena sibuk memasukkan dan mengeluarkan KTLku dari lubang V4G1NA Ibu.
Tubuh ibu yang terus meronta sedikit membantuku dalam menggoyang tubuhnya, K3M4LU4Nku keluar masuk dengan agak mulus dan cepat, rupanya ibu lelah meronta terus dan kelihatan pasrah karena mendadak tubuhnya berhenti meronta.
Aku langsung membalikan tubuh ibuku sehingga posisinya kini telentang, sementara KTLku masih di dalam m3m3k ibuku, kembali aku menghinjut tubuhku dan KTLku semakin cepat keluar masuk dari lubang K3M4LU4N ibuku itu.
Mulusnya gerakan KTLku terbantu karena V4G1NA ibu mulai mengeluarkan cairan kewanitaannya, dan ibu pun banyak diam serta sesekali mendesah kecil.
Mata ibu sedikit tertutup dan kelihatan sayu sekali. Aku yang mengira ibu sudah bergairah menjadi bersemangat dalam bergerak maju dan mundur.
P4yud4ra ibu yang basah oleh keringatnya kuciumi dengan panuh nafsu, putingnya kuisap-isap lembut, dan sesekali kugigit.
Ibu sedikit menggeliat saat kuperlakukan seperti itu. Kedua kaki ibuku kuangkat keatas sehingga lubang K3M4LU4Nnya sedikit menyempit.
Aku menggerakan pantatku sedikit lambat dan saat memajukan kudorong pantatku agak keras.
Ibu rupanya suka dengan gerakan ini karena desahan ibu semakin keras, bahkan kini aku dapat merasakan pantat ibu bergoyang untuk mengimbangi gerakanku, aku jadi bertambah bernafsu untuk dapat mengentoti ibuku lebih lama lagi.
Tubuh ibuku kembali kubalik dan kini posisi tubuh ibuku menyerupai gaya anjing. Ibu yang sudah pasrah menuruti keinginanku.
Menerusi gaya anjing ini aku terus memasukkan dan mengeluarkan KTLku dengan cepat, K3M4LU4N ibu yang kini benar-benar basah memudahkan gerakan KTLku menelusuri liang V4G1NA tempat aku dulu lahir.
Akhirnya aku tak tahan lagi dengan cepat aku menghujamkan KTLku dalam-dalam ke lubang K3M4LU4N ibuku saat kepuasan itu datang, dan air maniku pun memancut begitu deras dan banyak, membasahi m3m3k ibu.
“Keluar Ryan… tinggalkan Ibu sendiri, tolong?!”, tangan ibu menunjuk ke arah pintu bilik.
Aku hanya angkat bahu dan memakai pakaianku serta pergi dari situ. Sebelum pergi aku menatap wajah ibuku, tapi dia membuang muka.
Akupun keluar dari kamar orang tuaku, di kamarku aku baru merenungi perbuatanku sendiri, tapi entah kenapa aku malah benar-benar merasa sangat puas setelah mengentoti ibuku sendiri.
Hampir satu setengah jam aku diam di kamar, semakin lama aku berpikir aku malah menikmati bayangan saat aku dan ibu bercinta tadi.
Gairahku kembali bangkit membayangkan harum tubuh ibuku dan permainan yang baru kujalani.
K3M4LU4Nku kembali mengeras, saat ini aku benar-benar perlukan m3m3k ibuku lagi. Tanpa pikir panjang lagi aku segera keluar kamar dan mencari ibuku di biliknya tapi ibu sudah tidak ada di biliknya.
Aku pun mencarinya di ruang tengah, ternyata tidak ada juga. Saat itu kulihat ibu sedang di dapur dan sedang memasak air.
Ibu memakai daster tanpa lengan, dan lekuk tubuhnya yang ramping semakin membuatku bernafsu untuk segera bercinta dengan ibuku.
Ibu melihat kedatanganku, ibu sedikit mundur kebelakang saat aku mendekatinya.
“Kamu mau apa lagi …?” suara ibu sedikit bergetar.
Aku tak menjawab, tangan kananku merengkuh pinggang ibu yang kecil. Dalam sekejap tubuh ibu sudah dalam pelukanku, tapi aneh ibu tidak meronta atau mendorong tubuhku.
Ibu hanya diam dan saat lehernya kuciumi ibu masih diam tak bereaksi.
“Ryan… kalau kamu menginginkan tubuh ibu, tolong jangan pernah mengeluarkan air mani kamu di dalam..” suara ibu terdengar tertekan di telingaku.
Aku yang mendapat ‘angin’, bertambah nafsu lagi, dengan sedikit terburu-buru aku melepas daster ibu, dan aku sedikit terkejut melihat ibu tidak memakai seluar dalam maupun bra.
Aku mencari mulut ibu, dan bibir ibu kulumat dengan penuh gairah. Ibu yang sudah pasrah membalasnya dengan hangat, dan dapat kurasakan lidah ibu bermain di rongga mulutku dengan liar.
Kami berciuman lama sekali sehingga hampir membuatku kehabisan nafas, dan ibu sendiri terengah-engah saat kulepas bibirku dari bibirnya.
Aku lalu meminta ibu untuk telentang di meja makan. Tubuh ibu menjadi sasaran mulutku saat ibu tidur di meja. p4yud4ranya kuremas dan kujilati, putingnya yang mengeras kuisap-isap seperti waktu aku bayi.
Ibu mendesah-desah tak henti-hentinya mendapat perlakuan tersebut. Mulutku kembali mencari sasaran berikutnya, perut ibu kuciumi sebentar dan berikutnya kankang ibu sudah di depan mukaku.
K3M4LU4N ibu yang hitam karena penuh dengan bulu jembut, kuusap-usap dengan lembut, mulutku kubenamkan di K3M4LU4N yang melahirkanku 19 tahun yang lalu.
Liang V4G1NA ibu yang basah memancarkan aroma yang menggairahkan, lidahku menjilati bibir V4G1NA ibu yang agak menggelambir di kedua sisinya.
Dinding-dinding V4G1NA ibu tak luput dari lidahku dan kelentit ibuku yang sebesar kacang juga ikut kujilati dengan penuh nafsu.
Suara ibu yang mendesah dan melenguh mengiringi jilatan lidahku pada K3M4LU4N ibuku.
Nampaknya ibu benar-benar menyukai 0R4L S3X yang kuberikan. Puas menjilati K3M4LU4N ibu aku naik ke atas meja, kusodorkan KTLku pada mulut ibu yang langsung melahap KTLku dengan ganasnya.
KTLku tenggelam dalam mulut ibu yang kecil. Ibu hampir termuntah saat mencoba menelan KTLku seluruhnya. Mulut ibu terus melahap K3M4LU4Nku dengan cepat dan liar.
Hingga K3M4LU4Nku berkilat akibat ludah ibu yang menempel di K3M4LU4Nku. Ibu benar-benar ganas saat mempermainkan KTLku dengan mulutnya.
Hampir saja air maniku terkeluar karena kenikmatan yang diberikan mulut ibuku pada KTLku.
Segera saja aku menyuruh ibu melepaskan KTLku dan aku pun turun ke bawah, dengan posisi berdiri aku memasukkan KTLku kedalam lubang K3M4LU4N ibuku yang sudah basah kuyup.
Kali ini aku tidak mengalami kesulitan, dan dengan mulusnya KTLku tenggelam dalam m3m3k ibu.
Aku pun bergerak maju muindur dengan cepat, sementara ibu langsung menggoyangkan pantatnya dengan lambat.
Aku dapat merasakan nikmat V4G1NA ibu yang mencengkeram erat KTLku.
Ibu mengangkat pantatnya untuk menyambut hunjaman KTLku yang akan masuk kedalam m3m3k ibu. Permainan berlangsung cukup lama dan ibu kelihatan begitu menikmatinya.
Makin lama desahan ibu semakin keras, dan kedua tangan ibu mencengkeram bahuku. Rupanya ibu hampir mencapai puncak kenikmatannya.
Aku semakin mempercepat gerakanku, dan ibu pun mempercepat goyangan pantatnya. Dan saat Ibu mencapai orgasmenya, tubuhnya menegang dan m3m3knya kurasakan semakin basah.
Aku lalu berhenti bergerak dan memeluk tubuh mulus ibu untuk memberinya kesempatan menikmati orgasmenya.
Aku kemudian mengangkat tubuh ibuku dari meja sementara KTLku masih di K3M4LU4N ibuku. Kududukkan tubuh ibuku di kursi, dan kembali aku memajukan dan memundurkan pantatku.
Ibu yang sudah lemas, pasrah dengan aksiku. Tubuhnya terguncang-guncang menerima gerakanku yang cepat.
Tangan ibu melingkar di pinggangku dan ikut memajukan badanku saat memasukkan KTLku kedalam m3m3k ibuku.
Posisi ini tak juga membuatku mencapai puncak kenikmatan, padahal ibu sudah kelihatan letih dan sedikit mengimbangi dengan goyangan pantatnya.
Aku lalu melepas KTLku dari m3m3k ibuku dan berdiri, aku menyuruh ibuku menungging di lantai.
Ibu menurut dan turun ke lantai dengan posisi menungging. Ibu tentu menyangka aku mau memasukkan KTLku ke m3m3knya dari belakang.
Tapi bukan itu maksudku, aku ikut menungging dan mulutku menjilati 4NUS ibu. Sesekali ibu jariku menusuk 4NUSnya agar lubangnya membesar.
Ibu terkejut dengan kelakuanku,.
“Ryan… jangan, jangan dari 4NUS ..”, Ibu menoleh ke arahku dan memohon.
“Itu sakit sekali…”. Aku cuman tersenyum kecil dan terus menjilati 4NUS ibuku sampai basah.
Setelah kurasa cukup, kedua tanganku memegangi pantat ibu dan melebarkannya sehingga lubang 4NUS ibu kelihatan.
Saat kepala KTLku mencoba masuk, ibu menjerit kecil dan terjatuh. Posisi tubuhnya kini menelungkup, aku terus berusaha melebarkan lubang 4NUS ibuku agar dapat cukup dimasuki KTLku.
Ibu semakin menjerit tertahan, begitu batang KTLku masuk kedalam lubang 4NUS ibu. Dan saat KTLku masuk seluruhnya kedalam lubang 4NUS ibuku, ibu mencengkeram kaki kursi kuat-kuat.
Lubang 4NUS ibuku yang seret membuat KTLku susah payah untuk masuk keluar. Tapi hal itu malah membuatku semakin merasakan kenikmatan yang tiada tara.
Sementara ibu hanya menahan sakit dan perit di sekitar 4NUSnya. Kenikmatan mengentoti 4NUS ibu membuat ku cepat mencapai Ejakul4s1.
Begitu aku merasakan air maniku mau keluar aku segera melepas KTLku dari 4NUS ibu. Tubuhnya dengan cepat kubalikkan sehingga posisi ibu terlentang.
Dan belum sempat ibu mencegah aku sudah menghujamkan KTLku kedalam lubang K3M4LU4N ibu dan berEjakul4s1 dengan kepuasan yang tiada tara.
Seluruh batang KTLku kubenamkan dalam-dalam dan mengeluarkan cairan panas yang banyak kedalam lubang V4G1NA Ibu.
Aku terjatuh disamping tubuh ibuku yang penuh keringat dan masih sedikit kesakitan akibat 4NUSnya yang kutembus tadi.
“Ryan.. kenapa kamu keluarkan didalam…? Dan kamu masuk.. dari 4NUS lagi..”?
Aku cuman tersenyum dan mencium bibir ibu dengan lembut. Aku bangkit dan memakai pakaianku dan menuju bilikku untuk mandi, sementara ibu masih tidur terlentang di lantai dapur.
Semenjak aku bebas untuk bercinta dengan ibuku sendiri, ibu tidak menolak kalau kuajak bercinta di mana saja.
Kini baru ku ketahui bahawa ayah terkena penyakit impotensi sehingga tidak mampu bercinta dengan ibu semenjak dua bulan yang lalu.
Aku satu-satunya orang yang bercinta dengan ibu setelah ayah tak mampu lagi bercinta.
Setiap hari kami bebas untuk bercinta karena di rumah sangat sepi, bahkan kalau malam, aku sering meminta ibu datang ke bilikku untuk melayaniku.
Ibu yang memang masih bergairah tak pernah menolakku, dan ibu termasuk wanita dengan gairah yang besar.
Pernah saat aku mandi, ibu tiba-tiba masuk kedalam dan langsung mengajakku bercinta padahal saat itu ayah sedang menonton TV di ruang tengah dengan ditemani keluarga adik ayahku.
Saat aku menemani ibu belanja di supermaket, dan saat pulang tanpa disangka ibu mengajakku bercinta di dalam kereta saat berada di garaj.
Padahal aku takut ayah tiba-tiba muncul karena mendengar kereta masuk garaj.
Tak hairan satu setengah bulan kemudian ibu positif hamil. Tapi anehnya ibu tidak menggugurkan kandungannya itu.
Saat ayah mengetahui hal itu, beliau marah besar dan menceraikan ibu karena ibu tidak mau mengatakan siapa yang menghamilinya.
Selepas ayah pergi dari rumah aku semakin bebas bercinta dengan ibuku. Walaupun ibu sedang hamil mengandung anakku.
Aku benar-benar tak dapat membayangkan saat ibu melahirkan karena aku yang dulu dilahirkan oleh ibu kini punya anak yang juga dilahirkan oleh wanita yang sama dengan yang melahirkanku.
0 Response to "Anak Lelaki 'H4MILKAN' Ibu Kandung Sendiri Selepas Berpisah dengan Suami.!!"
Post a Comment