Filipina dan Timor Leste adalah dua negara beragama Katolik di Asia, di Filipina sendiri, umat katolik mencapai 83% dari penduduknya, sementara gereja Katolik sendiri sangat menentang pengguguran dan alat pelindung kehamilan.Menurut Lembaga Filipina, pengguguran di sana adalah salah disisi undang-undang.Namun ternyata di sebelah utara Filipina, ada sebuah kota kecil bernama Cagayande Oro, kota kecil yang menjadi penempatan untuk ribuan ibu-ibu muda..
Seorang perempuan berusia 16 tahun bernama Miza ini lahir dan besar di Filipina, dia memiliki seorang anak lelaki yang baru berusia 1 tahun. Miza merupakan puteri sulung di keluarganya, dia memiliki 3 adik-beradik lelaki dan perempuan, orang tuanya merupakan pekerja kasar di kota, sejak dahulu hidupnya memang sangat susah. Miza harus hidup dan membesarkan anaknya sendirian, bahkan masih harus menjaga adik-adiknya.
Bagi perempuan sepertinya yang memiliki beban begitu berat di usia yang masih muda, satu-satunya barang berharga yang ia miliki adalah tubuhnya yang masih muda, setiap harinya ia melayani 2-3 orang lelaki agar keluarganya dapat bertahan meneruskan hidup. Setiap hari, hasil makan satu keluarga boleh mencapai 5 dolar, sedangkan setiap kali melayani 1 pelanggan, Miza dibayar 2 dolar.
Apalagi bila sama sekali tidak ada pelanggan, maka pada hari itu Miza sama sekali tidak mendapatkan penghasilan. Anak-anak akan menunggu di depan pintu kamar Miza menanti ada tamu yang masuk ke kamar ini, menanti makanan untuk hari itu.
Ternyata di kota ini, bukan hanya Miza, masih banyak perempuan-perempuan yang masih sangat mudah yang memiliki nasib yang sama. Hidup dalam keadaan yang sulit, sedangkan di dalam kota kecil miskin seperti ini, peluang untuk wanita mendapat pekerjaan sangat sukar. Akhirnya mereka harus bertahan hidup dari para pendatang. Para wanita akan berhijrah ke daerah yang lain, dimana lebih ramai yang banyak didatang pelancong untuk mencari wang
Ini adalah daerah ramai di kota itu, seringkali terlihat ada penuda besar berkulit putih yang menggendeng beberapa wanita muda dari kota tersebut. Para pelancong asing akan membayar mereka lebih dari 20 dolar untuk sekali layanan. Dengan demikian, mereka dapt memiliki hidup yang sedikit lebih baik.
Bagi para gadis mida di kota ini. Peraturan pemerintah juga membuat mereka hidup semakin sukar, kerana tidak boleh menggugurkan kandungan, di sisi lain mereka harus bertahan hidup dari menjual diri kepada para pelancong. Setiap kali pulang dari bekerja, mereka akan dipenuhi rasa tak selesa,kalau sampai mereka hamil, maka akan ada satu nyawa lagi yang harus mereka bela, dimana akan menambah bebanan hidup mereka.
Hal di Filipina ini sudah menarik perhatian media asing, berdasarkan maklumat, setidaknya ada 10% dari perempuan berusia 14-18 tahun yang hamil di Filipina, sedangkan ada 7.5% perempuan yang sudah menjadi ibu. Perempuan seperti Miza sangat banyak di Filipina, sukar dibayangkan bagaimana anak-anak mereka setelah besar nanti..
0 Response to "Kejam ! Ini Potret Kehidupan Pelayan Bawah Umur yang Mendukung Bayi Sambil “Menjual Diri” Untuk Meneruskan Kehidupan !"
Post a Comment